Level SMA
Core Value
Core value atau nilai-nilai inti dalam pendampingan usia 15 – 18 tahun adalah nilai-nilai dan prinsip dasar yang menjadi guidance bagi orang tua dan fasilitator dalam membangunkan pondasi iman, nilai kehidupan, konsep rasa dan nalar, dasar dan tujuan aktivitas Ananda, serta indicator pencapaian.
Aqil Baligh
Usia 15 tahun adalah usia membangun kapasitas, merubah potensi menjadi kompetensi, usia KESADARAN: sadar diri, sadar peran, sadar bakat, sadar visi misi. Aqil baligh di usia ini memasuki usia siap berdikari, siap berkiprah, siap bermasyarakat, siap bermanfaat. Fondasi spiritual, emosi, sosial, fisik, intelektual menjadi support system untuk menerima misi kehidupan. Usia yang siap mengarungi belantara realita masyarakat.
Leadership
Dari Ibn Umar ra. Dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinan kalian. Seseorang penguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah seorang pemimpin seluruh keluarganya, demikian pula seorang istri adalah pemimpin atas rumah suami dan anaknya. Kalian adalah pemimpin yanh akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinan kalian”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Kepemimpinan adalah keniscayaan dalam tugas kehidupan kita sebagai Abdallah dan khalifah, menghantarkan putra putri kita sampai pada tugas kehidupannya artinya kita harus menyiapkan Ananda siap menerima peran ini dengan memantik jiwa kepemimpinannya yaitu membangunkan fitrah spiritual, emosi, sosial, fisik, dan intelektual seorang pemimpin. Karena prasyarat kesiapan menjadi pemimpin adalah KESADARAN akan amanah dan pertanggungjawaban atas amanah tersebut. Membangkitkan kesadaran tentang amanah dan pertanggungjawaban adalah proses yang panjang dan bertahap, tidak sekedar menjejalkan pengertian kepemimpinan ke dalam diri ananda, namun memberikan kesempatan, kepercayaan, tantangan bagi ananda untuk menguji spirit, keteladanan yang didapatkan, dan pengetahuan tentang kepemimpinannya dalam realita sosial. Di usia 10 tahun telah diperintahkan kepada orang tua untuk memberikan aturan yang tegas pada anak ketika meninggalkan solat, maka ini menjadi usia penanda bahwa ananda sudah siap menerima intruksi solat lengkap dengan konsekwensi positif dan negatifnya. Maka kepemimpinan adalah keniscayaan dalam diri Ananda, sehingga perlu dibangunkan spiritnya, dihidupkan girrahnya, rasa percaya dirinya, diberikan pengeta huan dan keterampilan sehingga dapat menjadi pemimpin yang mengayomi, memahami Amanah, menerima tanggung jawab.
Designpreneur
Membangunkan kemampuan merancang dan merencanakan peta diri: karakteristik, potensi, minat bakat mengasahnya agar semakin dapat memfokuskan potensi yang dimiliki dengan penguatan lima fitrah dasar: pada fitrah spiritual yaitu penguatan KESADARAN tentang arti hadir diri di bumi, pada fitrah emosi: pengelolaan emosi sebagai katalis positif dalam memahami diri, fitrah fisik kesadaran akan pentingnya kekuatan fisik dalam kesadaran arti hadir di bumi, intelektual sebagai cara untuk menguatkan karakter diri, dan sosial sebagai bagian dari lingkungan yang saling membutuhkan.
Sociopreneur
Membangunkan spirit sosial dalam konteks keberlanjutan, artinya Ananda mendapatkan pembelajaran tentang pentingnya perencanaan yang terukur dan terstruktur dalam konsep pelayanan sosial. Dalam socioprenuer siswa mendapatkan kesempatan, pembelajaran, pantikan agar melatih kepekaan, memahami keresahan yang dirasakan, memiliki kepedulian pada sekitar, memberikan kebermanfaatan pada sekitarnya.